Pasaman, - Di tengah tantangan dan ketidakpastian di dunia pendidikan terkhusus pendidikan agama, ada banyak kisah inspiratif tentang kebaikan hati dan kepedulian terhadap sesama.
Cerita tentang kebaikan datang dari Pondok Pesantren Terpadu Darul Ulum yang terletak di Nagari Tarung-tarung, Kecamatan Rao, Kabupaten Pasaman.
Baca juga:
Rektor Dwijendra Dorong Tercapainya SDGs
|
Sejak awal, pesantren ini sangat dikenal sebagai tempat menuntut ilmu agama dan melahirkan santri-santri hebat untuk Kabupaten Pasaman. Namun banyak kendala dan keterbatasan yang dihadapi pesantren ini. Seiring berjalannya waktu, pesantren ini akhirnya mendapat perhatian khusus yakni dari Anggit Kurniawan Nasution.
Anggit saat ini diketahui juga merupakan Calon Wakil Bupati Pasaman Nomor Urut 1. Perhatian yang diberikan Anggit jauh sebelum ia mencalonkan diri sebagai Wakil Bupati Pasaman. Saat itu Anggit masih merupakan Staf Ahli di DPR RI.
Anggit Kurniawan menjadi salah satu sosok yang sangat berperan dalam memberikan bantuan kepada pondok pesantren ini. Ia menjadi seorang dermawan yang sudah lama dikenal oleh pihak pesantren.
Meskipun pihak pesantren belum pernah bertemu secara langsung dengan Anggit, kontribusi Anggit dalam mendukung pendidikan santri terkhusus untuk pendidikan agama di ranah Pasaman sangat besar. Anggit juga perhatian terhadap santri yang kurang mampu.
Baca juga:
Ozkan, sahabat dari Istanbul
|
Bahkan, saat pandemi Covid-19 melanda, Anggit memberikan bantuan berupa Al-Qur'an kepada para santri sebagai dukungan moral dan spiritual.
Keberadaan Anggit di tengah-tengah pondok pesantren ini bisa dikatakan sebagai wujud perhatian dan kasih sayang yang tulus, meski ia tidak terlihat di hadapan orang banyak.
”Anggit sering membantu namun kami sangat jarang bertemu beliau. Kebaikan beliau sudah kami kenal sejak dulu. Bahkan sebelum beliau menikah ia sudah dikenal sebagai sosok yang dermawan, " kata ustad Hot Bahari salah satu pengurus pondok pesantren.
Menurutnya, Anggit tak hanya memberikan bantuan berupa uang atau barang, tetapi juga zakat harta yang secara rutin ia salurkan untuk membantu santri yang membutuhkan.
“Anggit rutin membantu. Kadang kami pengurus sudah terkejut saja ada bantuan, rupanya bantuan itu dari beliau (Angit, red). Kami salut dengan beliau, beliau membantu tapi tak mau orang lain mengetahuinya, ” ujar Ustad Hot Bahari.
Pada tahun 2024, kontribusi Anggit kembali terlihat dalam bentuk bantuan operasional pondok pesantren (BOP) yang berhasil diperjuangkan hingga ke Kementerian Agama (Kemenag). Ini menjadi salah satu wujud nyata dari perhatian Anggit terhadap pendidikan dan kesejahteraan pondok pesantren di daerah ini.
Kata Ustad Hot Bahari, meskipun sering membantu, Anggit bukanlah sosok yang ingin dikenal atau dipuji. Ia lebih memilih untuk memberikan bantuan tanpa harus bertemu langsung dengan penerimanya.
"Dia memberikan bantuan, tapi tidak pernah meminta untuk bertemu dengan orangnya. Sampai hari ini, guru-guru di pondok pesantren juga belum pernah bertemu langsung dengan beliau, " tuturnya.
Ia menambahkan, harapan terbesar dari pimpinan pondok pesantren adalah agar perhatian pemerintah terhadap pesantren semakin meningkat. Mereka berharap agar ada peraturan daerah (perda) yang mengatur tentang keberlanjutan bantuan untuk pesantren, serta agar dana abadi pendidikan, seperti yang tercantum dalam Perpres No. 18, dapat disalurkan ke Pasaman untuk membantu pendidikan pesantren lebih luas lagi.
"Kami ingin pesantren ini terus berkembang dan bisa memberikan manfaat lebih besar bagi masyarakat. Dengan adanya dukungan dari berbagai pihak, baik individu maupun pemerintah, kami yakin pondok pesantren bisa lebih maju dan memberi kontribusi lebih banyak untuk umat, " tambahnya.
Ia berharap, jika Anggit Kurniawan Nasution diamanahkan menjadi pemegang kebijakan, agar diperhatikan terkait pendidikan agama terutama di Pasaman.
Komit di Bidang Pendidikan
Secara tidak langsung, Anggit Kurniawan Nasution, telah menunjukkan komitmennya terhadap dunia pendidikan, khususnya pendidikan agama, jauh sebelum terjun ke dunia politik. Anggit dikenal sebagai sosok yang aktif berkontribusi dalam pengembangan pendidikan agama di daerah tersebut.
Melalui berbagai inisiatif yang dijalankannya, Anggit telah membantu meningkatkan kualitas pendidikan agama di Pasaman, terutama dengan mendukung pengembangan lembaga-lembaga pendidikan Islam meski ia belum menjadi seorang pejabat di Pasaman.
Baca juga:
Bakamla RI Resmi Tutup Pelatihan ICS
|
Ia juga sering terlibat dalam berbagai kegiatan sosial yang bertujuan untuk memfasilitasi generasi muda dalam memperdalam ilmu agama, seperti menyelenggarakan pelatihan, seminar, dan pengajaran di pesantren-pesantren lokal.
Salah satu pencapaian penting yang diupayakan Anggit adalah pendirian beberapa program beasiswa untuk santri berprestasi yang langsung ia akses ke Kementerian Agama jauh-jauh hari.
Upaya ini tidak hanya berdampak pada kualitas pendidikan agama, tetapi juga turut mempererat hubungan antar komunitas keagamaan di Pasaman.
"Saya selalu percaya bahwa pendidikan agama adalah fondasi penting dalam membentuk karakter dan moral generasi muda. Ini adalah bagian dari komitmen saya untuk memastikan bahwa anak-anak muda di Pasaman mendapatkan pendidikan agama yang baik, " kata Anggit Kurniawan Nasution yang diwawancara baru-baru ini.
Dengan visi dan misi yang diusung, Anggit berharap bisa lebih maksimal lagi dalam memajukan sektor pendidikan, terutama pendidikan agama, di tingkat daerah.
Anggit bertekad untuk membawa perubahan yang lebih besar bagi Pasaman, dengan menempatkan pendidikan agama sebagai salah satu prioritas dalam program kerjanya jika terpilih nanti.
Seperti diketahui, kisah Anggit dan Pondok Pesantren Terpadu Darul Ulum ini menjadi inspirasi bagi banyak pihak untuk saling berbagi, meskipun dalam diam, dan menunjukkan bahwa kepedulian terhadap pendidikan adalah investasi yang akan terus memberikan manfaat di masa depan.(***)